Kita Jadi Tahu
Picture taken from Clipart ETC
Aku menikammu mati,
dan kau jadi hantu.
Kau balik menikamku,
Dan kita sama-sama hantu.
Kita pergi ke Elba,
Dan bertemu Napoleon.
Kau - aku mengarungi waktu.
Jadi tahu:
Kita sekutu,
hantu - atau pun bukan!
Selasa, 10 November 2009
Kemarau
Picture source: http://www.inmagine.com/
Dihembus angin, didera garangnya mentari.
Mengucur deras peluhku.
Aku berdiri diterpa panasnya hari,
terpanggang di antara hausku,
Mencari sejuknya belai angin,
Seiring pemahamanku,
Aku harus berdiri di luar!
Tegak di antara harapku,
dingin pori-poriku
Jumat, 21 Agustus 2009
Rabu, 15 Juli 2009
Monolog Malam
Berikan aku malam
Supaya aku dapat terbang menuju pagi
Ketika fajar datang
Aku bertanya
Bagaimana aku dapat terbang menjemput senja
Mencari bayang samar selimut malam
Yang membawaku ke tepi
Aku gusar tiap kali menyadari
Tiada cukup celah untukku berlari
Dari tiap paku
Yang menghujam jantung dan limpaku
Oksigen bak mimpi pilu
Ketika denyut nadiku
Tinggal satu-satu
Dan nafasku
Tersisa dua-dua
Anganku berhamburan tiga-tiga
Lembut buaian cahaya
Jadi suluh ungu
Menjumpai-Mu
Dan keabadian
Atas
Keabadian
Jadi
Ratuku
"Kujemput kamu"
dan sisa itu
empat-empat berlalu
luruh lima-lima
Hujan
Kurindukan satu perasaan takjub di hatiku
Ketika kutatap kembali dengan lugu
Betapa magisnya hujan yang tercurah sore itu
Kurindukan satu hal di benakku kala kanak-kanak
Kurindukan satu hal yang tak lagi kusadari
Betapa lengkung pelangi itu masih sama
Betapa semburat merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu itu masih milikku
Kugali yang terkubur dan terpendam
Kubongkar apa yang telah di dasar
Kubawa kembali ke atas permukaan
Kudapati aku masih tertawan
Pada butiran-butiran hujan
Yang menyusup ke rahim bumi
Masih melekat yang sempat terlupakan
Hujan yang dulu ...
Hujan yang kini ...
Masih milikku
0 komentar:
Posting Komentar