You Are Reading

mp3

value="http://kodelagu.net/skin Chrome Engine Indigo.swf">
0

puisi

herman Jumat, 24 September 2010

Kita Jadi Tahu


Picture taken from Clipart ETC

Aku menikammu mati,
dan kau jadi hantu.
Kau balik menikamku,
Dan kita sama-sama hantu.

Kita pergi ke Elba,
Dan bertemu Napoleon.
Kau - aku mengarungi waktu.
Jadi tahu:
Kita sekutu,
hantu - atau pun bukan!

Selasa, 10 November 2009

Kemarau


Picture source: http://www.inmagine.com/

Dihembus angin, didera garangnya mentari.
Mengucur deras peluhku.
Aku berdiri diterpa panasnya hari,
terpanggang di antara hausku,
Mencari sejuknya belai angin,
Seiring pemahamanku,
Aku harus berdiri di luar!
Tegak di antara harapku,
dingin pori-poriku

Jumat, 21 Agustus 2009

Mati


Pagi ini aku enggan membuka mata,
Tak siap hadapi realita.
Berharap mentari naik lebih tinggi di cakrawala,
Biar teriknya sirnakan gamangku.

Mencoba sembunyi,
Saat sengat mentari sinari bumi,
Lebih terik dari sebelumnya,
Tiada duka, tiada air mata.
Aku mati rasa.

Rabu, 15 Juli 2009

Monolog Malam



Berikan aku malam
Supaya aku dapat terbang menuju pagi
Ketika fajar datang
Aku bertanya
Bagaimana aku dapat terbang menjemput senja
Mencari bayang samar selimut malam
Yang membawaku ke tepi

Aku gusar tiap kali menyadari
Tiada cukup celah untukku berlari
Dari tiap paku
Yang menghujam jantung dan limpaku
Oksigen bak mimpi pilu
Ketika denyut nadiku
Tinggal satu-satu
Dan nafasku
Tersisa dua-dua
Anganku berhamburan tiga-tiga

Lembut buaian cahaya
Jadi suluh ungu
Menjumpai-Mu
Dan keabadian
Atas
Keabadian
Jadi
Ratuku

"Kujemput kamu"
dan sisa itu
empat-empat berlalu
luruh lima-lima

Hujan



Kurindukan satu perasaan takjub di hatiku
Ketika kutatap kembali dengan lugu
Betapa magisnya hujan yang tercurah sore itu

Kurindukan satu hal di benakku kala kanak-kanak
Kurindukan satu hal yang tak lagi kusadari
Betapa lengkung pelangi itu masih sama
Betapa semburat merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu itu masih milikku

Kugali yang terkubur dan terpendam
Kubongkar apa yang telah di dasar
Kubawa kembali ke atas permukaan
Kudapati aku masih tertawan
Pada butiran-butiran hujan
Yang menyusup ke rahim bumi

Masih melekat yang sempat terlupakan
Hujan yang dulu ...
Hujan yang kini ...
Masih milikku

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 BLACKMOC